KUANTAN SINGINGI – Tidak lama lagi pacu jalur tradisional di gelanggang tepian Narosa Teluk Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi akan digelar. Jika tidak ada perubahan jadwal Pacu Jalur di tepian Narosa akan berlangsung selama 4 hari mulai tanggal 23 Agustus sampai 27 Agustus 2024. Pacu Jalur tradisional di Tepian Narosa Teluk Kuantan itu merupakan even kalender budaya Pemerintah Provinsi Riau.
Pemda Kuansing selaku tuan rumah penyelenggara, kabarnya, kata Datuk MJL telah mengadakan rapat koordinasi dan ancang – ancang tahun ini dibuka oleh wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.
Namun demikian, sambung Datuk MJL kawasan gelanggang pacu jalur tepian Narosa Teluk Kuantan terlihat masih saja minim fasilitas pendukung, tak berubah dari tahun ke tahun. Dulu pernah tersiar kabar, Pemda Kuansing terdahulu akan ada pemugaran kawasan Gelanggang tepian Narosa melalui anggaran Pemprov Riau, saya dengar seperti itu. Konsepnya water fron city, tetapi sampai hari ini kondisi kawasan gelanggang tepian Narosa masih belum ada perubahan. Sudah beberapa periode pergantian Gubernur maupun Bupati Kuansing, gelanggang tepian Narosa masih saja seperti saat ini, minim fasilitas dan kurang representatif untuk kelas Iven yang sudah mendunia. Konsep hanya mimpi belaka..??
Hal itu, dilontarkan oleh Datuk MJL kepada media ini di Teluk Kuantan Sabtu (18/5/2024) pagi.
“Iya, bisa kita lihat kenyataannya sekarang. Tak ada fasilitas pendukung yang baik. Saya pikir pemprov Riau maupun Pemda Kuansing hanya bual kosong dan mimpi belaka akan membangun kawasan gelanggang tepian Narosa dengan konsep water fron city. Sekarang, fasilitas apa yang ada, penonton dibiarkan berpanas – panas, dan jika hujan penonton dibiarkan kehujanan, belum lagi fasilitas parkir, toilet umum, mushallah, dan tempat UMKM kondisi nya masih semraut,” kata Datuk MJL saat berbincang pagi di pinggiran tangga batu tepian Narosa Teluk Kuantan.
Jika, ada tamu luar kota datang ke Kuansing kebanyakan yang dikunjunginya kawasan sekitar gelanggang pacu jalur tepian Narosa. Apa yang bisa kita tawarkan untuk tamu luar Kuansing, saya raya belum ada.?? hanya bisa menikmati jus dan es degan atau air kelapa muda. Padahal even pacu jalurnya sudah mendunia!
Di beberkan Datuk, Pedagang taman jalur masih dibiarkan berdagang di badan jalan. Itu termasuk menyalahi fungsi, ini perlu menjadi perhatian Pemda Kuansing juga. Selain itu toilet, mushollah dan parkiran kendaraan, belum ada. Hanya mengandalkan halaman ruko dan rumah penduduk sekitar.
” Miris juga kita melihatnya, tahun ke tahun seperti ini kondisinya, Pemda Kuansing dan Pemprov Riau mesti kolaborasi untuk menjadikan kawasan gelanggang tepian Narosa ini menjadi apik, indah dan nyaman, jangan hanya konsep saja, realisasi mana ?,” Tanya Datuk MJL.
Anggaran puluhan triliun APBD Riau, kata Datuk, tidak mungkin tidak sanggup membangun gelanggang tepian Narosa. Tidak selesai satu tahun anggaran, dibuat multiyear. Jika kewenangan pembangunannya ada di pemprov Riau, seharusnya Pemda Kuansing turut mendorong agar perhatian pemprov Riau dapat menggesah pembangunannya.
Mari kita tunggu kata Datuk MJL, komitmen Bupati Kuansing H Suhardiman Amby untuk memperjuangkan pembangunan tepian narosa ini menjadi apik, indah dan nyaman. Semoga di masa Kepemimpinan Bupati Suhardiman Amby mimpi Kawasan Tepian Narosa sebagai kawasan berkonsep water fron city menjadi kenyataan.!
Selain kurangnya perhatian pemprov Riau, Datuk MJL juga menyorot kinerja anggota DPRD Riau asal Kuantan Singingi. Ia mempertanyakan kinerja anggota dewan provinsi Riau asal Kuansing yang selama ini, kok banyak diam. Kenapa tidak disuarakan di gedung DPRD Riau sana??
” Saya heran juga banyak Anggota DPRD Riau asal Kuansing, namun saya amati tidak kedengaran suaranya di gedung DPR provinsi Riau. Kok masih banyak diam,” cetus Datuk MJL mengakhiri.